Melakukan Camino de Santiago adalah salah satu keputusan terbaik kami di tahun 2015. Beberapa teman kami yang sudah menjalani Camino cukup membantu dalam pengambilan keputusan dan sebagai sumber informasi, karena rute ziarah ini tidak begitu populer bagi traveler dari Indonesia dan tempat-tempat yang dilewati memang bukan kota-kota wisata utama Perancis dan Spanyol.

Rute Perancis Camino de Santiago, rute paling ramai, terbentang dari Saint-Jean-Pied-de-Port di kaki pegunungan Pyrenees, Perancis sampai kota Santiago de Compostela, Spanyol, sejauh 780km. Rute ini biasanya ditempuh selama sebulan berjalan kaki, atau lebih cepat jika menggunakan keledai atau sepeda. Kami tentu saja tidak mengambil rute ini karena cuti setahun mentok di 16 hari.

Di kota Santiago de Compostela, para peziarah yang telah menyelesaikan Camino dengan berjalan kaki minimal 100km atau 200km untuk pesepeda berhak mendapatkan sertifikat Compostela. Kami memilih untuk memulai dari Sarria yang letaknya sekitar 115km dari kuburan rasul Yakobus, jarak minimal untuk melakukan Camino de Santiago. Oh ya, situs ini sangat membantu untuk merencanakan rute Camino yang kami ambil.

Kota kecil Sarria bisa dicapai dengan kereta atau bus dari Madrid atau Barcelona. Akomodasi peziarah di rute Perancis cukup melimpah, dan dari pengalaman kami, cuma ada dua harga, €10 untuk penginapan swasta dan €7 untuk penginapan resmi peziarah. Penginapan di sini lebih mirip seperti hostel, dengan bunkbed dan kamar mandi bersama. Jika ingin bermalam di penginapan resmi bersiap-siaplah untuk berjalan lebih awal di esok hari, karena peziarah diwajibkan sudah pergi pukul 8 pagi. Sementara di musim gugur Spanyol, matahari baru terbit di jam sembilan.

Untuk membuktikan jika peziarah telah menempuh jarak minimal maka para peziarah dianjurkan membawa credencial atau paspor peziarah. Di Sarria, untuk mendapatkan paspor ini datanglah ke Monasterio de La Magdalena, tarik lonceng pintu dua kali lalu tunggu sebentar. Harga paspor ini sekitar  €1.5.

Selain sebagai bukti mengambil sertifikat Compostela, paspor ini adalah sebuah kegembiran tersendiri. Para peziarah setidaknya meminta satu stempel untuk dicap di paspor setiap harinya. Stempel ziarah ini bisa didapatkan di penginapan, gereja, kantor ziarah, restoran, atau toko suvenir. Karena gambar dan tulisan dari cap stempel ini berbeda-beda maka setiap paspor peziarah punya kombinasi cap yang unik.

Apapun motivasi untuk melakukan Camino de Santiago: dari alasan relijius, perjalanan spiritual, kesehatan, atau sosial, jangan lupa untuk mengecap stempel di buku kecil ini. Karena dua dokumen ini; paspor dan sertifikat Compostela, akan selalu berkonspirasi memanggil-manggil para peziarah yang sedang menikmati sofa empuk dan kopi panas di rumah nyamannya untuk kembali memanggul ransel dan berjalan menyembuhkan peccadillo mereka, menuju makam Santiago.

Buen Camino.