Maudini Virtriana hari ini bertemu dengan langit biru, bukit hijau dan pasir putih. Ah, tak sabar rasanya berjumpa dengan senja oranye sebentar lagi.
Iya, itu adalah status Facebook saya sekitar beberapa minggu lalu ketika saya di Balikpapan. Sewaktu saya berangkat ke sana, saya tidak berharap banyak. Saya pikir Balikpapan seperti halnya kota-kota lain di negeri ini, hanya bedanya di sana biaya hidup mahal, lalu berpemandangan kilang-kilang minyak, dan kotanya bersih. Namun saya salah! Balikpapan menawarkan lebih dari sekedar bersih, kota ini menarik! Kota minyak dengan warna-warni yang indah. Itu yang ia tawarkan.
Kota yang memiliki bukit-bukit nan hijau dengan pemandangan pantai yang mengelilingi kota. Pasir pantainya putih dan halus, meski warna air lautnya tidak biru. Namun jangan khawatir, warna biru cerah bisa kamu dapatkan jika kamu mendongak ke atas. Iya, kota ini berpayungkan langit biru merona. Dan yang paling mempesona buat saya adalah gulungan-gulungan awan cantik yang terasa sangat dekat. Ingin rasanya saya raih dan bawa pulang.
Jalan-jalan di Balikpapan
Pantai. Iya, tentu saja pantai adalah tempat wisata menarik untuk dikunjungi di kota cantik ini. Pantai-pantai di Balikpapan dekat dengan pusat kota, beda dengan pantai-pantai di Pulau Jawa yang letaknya mendelusup-delusup, jauh dari pusat kehidupan, dan jalan menuju ke sananya penuh perjuangan. Ya, dekatnya pantai dengan kota adalah kelebihan pantai-pantai di sini. Sebut saja Pantai Lamaru, Pantai Manggar, dan Pantai Kemala.
Saya kemarin hanya sempat jalan-jalan ke Pantai Kemala. Lokasinya di jalan Sudirman. Di pantai itu ada Restoran Jimbaran. Memang nuansanya dibuat seperti di Jimbaran Bali, makan di pinggir pantai. Air lautnya tenang, sehingga aman buat mereka yang mau berenang. Bukan buat tempat berselancar atau surfing, tapi kamu bisa bermain banana boat bersama teman-temanmu. Kamu juga bisa bermain olah raga di pasir pantai seperti sepak bola, bola voli, sepak takraw atau lempar-lemparan bola apa pun. Tapi sulit jika kamu bermain bola bekel. Hehehe.
Saya dan kakak saya menghabiskan sore saya di pantai ini setelah kami sesiangan berjalan-jalan keliling Balikpapan dengan motor bebek hitam kakak saya. Iya, karena tidak terlalu besar, Balikpapan bisa dikelilingi hanya dalam satu hari saja. Untung saja kami naik kendaraan bermotor, sehingga naik turunnya perjalanan berbukit-bukit ini dirasakan bebannya oleh mesin. Bayangkan jika kami mengelilingi kota ini dengan berlari! Fiuh!
Selain pantai, wisata menarik lainnya yang menarik di sana adalah Konservasi Beruang Madu. Tempat ini populer dengan nama Agrowisata (nah loh! saya juga bingung kenapa demikian). Berlokasi di Jl. Sukarno-Hatta Km.23. Ada 5 beruang madu yang dipelihara di sini. Bukan karena irit, tapi memang beruang madu rupanya sudah menjadi satwa langka. Ngomong-ngomong soal beruang madu, ternyata orang Balikpapan rupanya banyak yang tidak tahu jika simbol kota itu adalah beruang madu! saya geleng-geleng
(Yang kami kira) tempat wisata lainnya di Balikpapan adalah Sungai Wain. Saya dan kakak saya pikir, kami bisa canoeing menyusuri Sungai Wain yang terletak di hutan rindang itu, dan bertemu dengan beruang liar atau ular-ular keren! Ternyata oh ternyata, tidak bisa sembarangan masuk ke sana! Kita harus punya surat ijin. Huh, alhasil kami cuma foto-foto di gerbangnya deh!
Nah, untuk belanja-belanja oleh-oleh. Kamu bisa ke Kebon Sayur di pusat kota. Hahaha, jangan membayangkan tempat itu layaknya sebidang tanah dengan sayur mayur khas Balikpapan di dalamnya. Itu hanya nama daerah saja, seperti halnya di Jakarta bertaburan nama daerah seperti Pondok Kelapa, Kampung Sawah, Pondok Cabe, dsb. Di Kebun Sayur, kita bisa menemukan aneka perhiasan khas Banjar dan Balikpapan, terbuat dari batu, manik-manik, atau mutiara. Dari mulai kalung, gelang, bros, ikat pinggang, banyak deh!
Dan jika kamu anak mal dan berpikiran bahwa tidak ada mal di daerah, Balikpapan adalah daerah yang memiliki beberapa mal yang cukup bagus yang bisa kamu kunjungi. Bahkan, pemandangan yang ditawarkan dari mal berupa pemandangan pantai! Salah satunya adalah Cafe yang terletak di XXI-nya. Asik kan! Saya sih bukan anak mal. Oleh karenanya, saya tidak memilih jalan-jalan di tempat ini ketika saya di sana. Saya tau informasi itu dari kakak saya yang tinggal di sini. Sempat sih saya ke sana sekali dalam rangka janjian dengan teman untuk makan! Hahaha. Kalo makan, saya mah ga masalah, mau di mal atau emperan, yang penting rasanya oke di lidah!
Makan-makan di Balikpapan
Untuk makanan, yang terkenal di Balikpapan adalah Seafoodnya. Kepiting Kenari yang berlokasi dekat dengan Bandara Sepinggan adalah tempat yang paling terkenal. Oleh karena kakak saya pernah membawa Kepiting Kenari sebagai oleh-oleh sebelumnya, ketika saya di Balikpapan, kami memilih ke Kepiting Torani!Terletak di depan Kantor Pengadilan. Kepitingnya tidak besar, tapi bumbunya enaaakkk. Tersedia juga bandeng tanpa duri di sini. Tempat makan Seafood yang enak lainnya adalah di Restoran Jimbaran di Pantai Kemala.
Makanan khas lainnya yang ada di Balikpapan adalah Sop Singkong. Di Jawa, saya mengenal sop menggunakan kentang, nah di sini, kentangnya diganti menjadi singkong. Enaaakkk! Sebagai kaldu dan isinya, bukannya menggunakan potongan daging ayam, sop ini memilih menggunakan ceker ayam yang jumlahnya banyaaak. Hmm, puas rasanya makan ceker. Saking nikmatnya (ato lapernya), saya lupa mengambil foto bentuk sop ini sebelum saya makan.
Jika kamu bingung tempat-tempat makan yang enak namun kamu takut kesasar berpergian sendirian di kota ini, datanglah ke Lapangan Merdeka di pusat kota, dekat Pantai Kemala. Di hari minggu pagi, berdirilah tenda-tenda berbagai makanan sedap nan lezat untuk mencukupi perut-perut kelaparan orang yang habis olah raga di lapangan itu. Tidak hanya mereka yang olahraga, mereka yang cuma numpang makan juga banyak jumlahnya. Kamu mau apa? Sop Ceker, Pisang Bakar, Soto Banjar (slurp!), Coto Makasar, atau Nasi Kuning, atau aneka makanan Indonesia lainnya? Sebut saja! Eh, selain disebut, harus dibayar juga dink! 😉 Tempat ini bisa dijadikan juga sebagai tempat kumpul-kumpul bersama teman-teman, seperti yang kami lakukan kemarin.
Jalan-jalan ke Tenggarong dan Samarinda
Oleh karena Balikpapan bisa dikelilingi dalam satu hari, hari kedua saya di Balikpapan, saya jalan-jalan ke luar daerah Balikpapan, yakni Tenggarong dan Samarinda. Tentu saja saya tidak sendirian, saya bersama kakak dan kakak ipar saya. Perjalanan ke Tenggarong dari Balikpapan ditempuh dalam waktu 2.5-3 jam-an. Setelah melewati Bukit Soeharto, kami menyusuri Sungai Mahakam, sungai terbesar di Kalimantan Timur.
Di Tenggarong, tujuan utama kami adalah ke Pulau Kumala. Pulau ini terletak di Sungai Mahakam. Kami hanya menyebrang 5 menit dari pusat kota Tenggarong untuk menuju ke pulau ini. Kapal-kapal kecil bermuatan maksimal 7 orang siap mengangkut bolak-balik. Pulau ini cantik, namun sayang tidak terawat. Hal ini bisa jadi karena saat ini sedang masa transisi manajemen dari pemerintah ke tangan swasta. Padahal jika dikelola dengan benar, Pulau Kumala bisa menyerupai Dufan atau Sentosa Singapore.
Di Pulau Kumala, terdapatlah sebuah Resort yang indah namun sepi, Pura cantik, Rumah Panjang khas Banjar, Wahana Kereta Gantung, Trampolin, Komidi Putar, Bom Bom Car, Go Kart, dan yang mempesona saya di saat itu adalah Sky Tower “Gerbang Dayaku”. Menara dengan tinggi 100meter ini seperti menembus putihnya awan, sebagai tangga menuju negeri di balik awan.
Selain Pulau Kumala, tempat menarik lainnya yang harus dikunjungi di sana adalah Museum Mulawarman. Ya, lagi-lagi museum ini tidak terawat meski sebenarnya banyak hal menarik yang bisa kita lihat di dalamnya. Museum ini terletak di depan Pelabuhan. Di seberang museum ini terletak juga sebuah Restoran bernama Tepian Pandan jika kamu lapar setelah berjalan-jalan. Konon katanya restoran ini sudah lama berdiri dan melayani perut masyarakat yang lapar! Hehehe.
Perjalanan pulang ke Balikpapan, tidak kami tempuh seperti halnya menuju ke Tenggarong, melainkan kami mengambil rute Tenggarong-Samarinda-Balikpapan. Untuk keluar dari kota Tenggarong, kami melewati Jembatan Gantung San Fransisco a la Tenggarong. Jika kamu suka memfoto, datanglah pada malam hari ke sini. Objek foto yang sangat menarik. Tapi waktu itu, kami melewatinya di siang menuju sore hari, tidak secantik di waktu malam.
Menuju Samarinda, kami melewati bukit-bukit hijau yang rimbun di tepian jalan. Di Samarinda, kami tidak banyak jalan-jalan. Kami hanya berhenti di satu tempat yakni Islamic Center, sebuah masjid dengan arsitektur megah dan cantik. Kakak-kakak saya menunaikan sembahyangnya sejenak di sana. Saya menunggu sambil mengambil-ambil beberapa foto tentunya! Hihihihi. Islamic Center ini berlokasi di depan Sungai Mahakam juga. Nah, kamu bisa bayangkan betapa lebarnya sungai ini bukan?
Perjalanan pulang dari Samarinda ke Balikpapan adalah salah satu momen yang paling menarik. Kami bertemu Pelangi. Iya, PELANGI! Ahhh, indah sekali. Jarang sekali saya bisa melihat pemandangan pelangi secara kasat mata; pelangi yang berhiaskan rumah warna warni di tepi jalan, dengan latar belakang gulungan awan commulus, dan ditemani bukit-bukit nan hijau lagi cantik!
Hmmm, sepertinya saya akan ke Balikpapan lagi suatu saat nanti. Saya belum kesampaian untuk jalan-jalan bertemu dengan suku pedalaman di sana, saya belum sempat canoeing, dan terutama.. saya belum menyelam di Derawan!
PS: Makasih banyak untuk Balikpapan-nya ya, Mbak Mirsa & Mas Fahmi! 🙂 Oia, juga terima kasih untuk Deece, Inong, Mbak Heny dan Pak Eko.
- Menikmati Perjalanan di Tasmania - 2016.01.31
- Banyak Jalan (Murah) Menuju Maladewa - 2015.05.30
- Doa untuk Nepal yang sedang berduka - 2015.04.26
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai pariwisata di Balikpapan, menurut saya pariwisata indonesia merupakan salah satu tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai pariwisata yang bisa anda kunjungi di Informasi Seputar Pariwisata