Singapore on a shoestring! (part 5)

Hari kelima

Hari terakhir! Saatnya siap-siap untuk pulang. Kami tidak mentargetkan untuk ke tempat-tempat tertentu. Alasannya karena sudah tidak ada target lagi di daftar kunjungan kami. Alasan lainnya adalah daya dan tenaga sepertinya sudah pada titik limit. Kami sudah membayangkan tempat pijat refleksi murah di Jakarta. Hehehe.

Bras Basah Complex

Kami mendedikasikan hari terakhir ini untuk mencari oleh-oleh. Sempat di hari sebelumnya kami mampir sebentar di Bras Basah Complex, pusat buku-buku murah, namun tak bisa berlama-lama. Nah, hari inilah saatnya. Iya, saya sudah berencana mau berbelanja buku di kota ini. Sempat patah arang mengetahui di Kinokuniya harganya selangit. Namun again, thanks to Shoe, dialah yang menginformasikan tempat buku-buku murah. Ya di sini ini!

Huaaaaaa…. Huaaaa…. Huaaaa… Itu kata maksimal yang bisa saya lontarkan di Bras Basah Complex. Kata apa lagi yang bisa menggambarkan kegembiraan saya bertemu buku-buku second namun keadaannya masih bagus dan harganya (ampuuuun) murah banget!  Bayangkan, buku-buku Enid Blyton hanya dijual $1. English version lagi! (Ya iya lah ya.. masa bahasa hindi!). Perbandingannya dengan buku barunya 1:15! Rp. 7000 : Rp. 105.000! Dududu…

Saya kalap. Saya berbelanja 26 buku! Sebagian besarnya adalah Enid Blyton’s series. Yang lainnya Goosebumps series (duh, 1 buku berisi 4 cerita, lagi-lagi cuma $1!), buku menu sebagai oleh-oleh, buku-buku sastra klasik, dan beberapa novel yang dijual seharga $10 untuk 3 buku.

Ada seorang teman yang berkata demikian sebelum saya berangkat ke Singapore, “Loe ke Singapore, Vir? Loe ga mungkin belanja-belanja kan di sana? Bukan loe banget!” Hihihi, dia benar jika belanja yang dimaksud adalah belanja baju, tas, dan kawan-kawannya. Tapi dia melupakan 1 hal: buku! Buku juga bisa dibelanjakan di sini; dengan harga (sangat) murah!

Kopitiam and … Changi finally!

Dengan tambahan tentengan 1 tas yang berisi puluhan buku, kami kembali bertemu Tintin untuk berpisah dan makan bersama. Tintin ‘memaksa’ kami makan Singapore tradisional food: Laksa, Nasi Lemak, Chicken Rice dan aneka es sebagai penutup. Namanya apa aja ya? Lupa euy! Enaaaaaaakkkkk pokoknya! Tintin juga meluangkan waktu untuk mengantarkan kami ke airport. Makasih ya, Tin!

Tidak semua teman-teman dan keluarga saya suka buku! Itu sebabnya saya masuk ke salah satu supermarket di Changi Airport untuk membeli sedikit oleh-oleh untuk mereka. Setelahnya, kami berleha-leha menunggu waktu keberangkatan kami.

QZ 7787! Ya, itu penerbangan kami! Au revoir, Singapore, kota cantik yang penuh keteraturan!

Apa? Kota mahal, katamu? Ah, tidak juga! Lupa menghitung dari deskripsi perjalanan saya ya? Total pengeluaran saya di sana $360 (di luar tiket Rp. 1jt pp). Jika dikurangi dengan belanja oleh-oleh saya untuk teman-teman & keluarga tercinta plus buku-buku yang saya beli, maka totalnya hanya $270! Hanya $270! Tidak sampai harga 1 malam hotel berbintang di sana! Tidak sampai Rp. 2jt!! Duh, puas rasanya!!

Yuk jalan-jalan murah ke tempat lainnya bersama saya!

(Dunia Luna, 2 April, 2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You can use markdown, yes that awesome markdown.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.