Visa Schengen via Denmark

Diperbarui Februari 2016

Untuk memasuki sebagian negara-negara Eropa, kecuali Andorra, Armenia, Belarus, Kroasia, Georgia, Kosovo, Serbia, Rusia, dan Turki, warga negara berpaspor hijau dengan lambang burung garuda harus mengajukan permohonan visa.

Sisi positifnya sejak ada Perjanjian Schengen tahun 1985 di kota Schengen, Luksemburg, lima negara Eropa, Belgia, Perancis, Jerman, Luksemburg, dan Belanda, berinisiatif untuk membentuk Eropa tanpa batas negara. Perjanjian ini menghapuskan pengawasan perbatasan di antara mereka. Ia juga memuat aturan tentang visa Schengen, sebuah ijin maha keramat untuk para traveler yang tak suka dengan keribetan birokrasi, karena kita bisa masuk keluar negara-negara di area Schengen hanya dengan menunjukkan Visa Schengen.

Per tulisan ini dibuat negara-negara yang masuk dalam area Schengen adalah:

  • Austria
  • Belgia
  • Republik Ceko
  • Denmark
  • Estonia
  • Finlandia
  • Perancis
  • Jerman
  • Yunani
  • Hungaria
  • Islandia
  • Italia
  • Latvia
  • Liechtenstein
  • Lituania
  • Luksemburg
  • Malta
  • Belanda
  • Norwegia
  • Polandia
  • Portugal
  • Slovakia
  • Slovenia
  • Spanyol
  • Swedia
  • Swiss

Serta negara-negara mikro yang tidak bisa mengeluarkan visa atau menerapkan open border:

  • Monako
  • San Marino
  • Vatikan

Cukup banyak bukan? Ya, Inggris memang tidak masuk ke dalam area Schengen. Memang Inggris dikenal reluktan untuk aturan-aturan egaliter seperti ini. Mereka juga masih memakai Poundsterling alih-alih Euro untuk mata uangnya. Kutipan Winston Churcill cukup menggambarkan bagaimana sikap Inggris di Eropa, “We are with Europe but not of it. We are linked but not combined. We are interested and associated but not absorbed.” Ekslusif habis, hehehe.

Kembali ke Schengen. Untuk mendapatkan visa Schengen kita bisa mengajukan permohonan ke salah satu dari negara-negara dalam area Schengen di atas. Memilih Denmark sebagai jalur masuk mimpi Eropa kami adalah pilihan logis. Kami punya teman di Kopenhagen, waktu proses yang cukup singkat, dan Kedutaan Denmark tidak memasukkan wawancara ke dalam syarat pengajuan visa.

Pengurusan visa Denmark tidak diurus oleh Kedutaan Besar Denmark tapi oleh pusat pengurusan aplikasi visa bersama, dengan alamat:

VFS Global

Kuningan City Mall, 2nd & 3rd Floor,
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 – Setiabudi,
Kuningan Jakarta – 12940.

Telp: +62 21 3041 8703
Email: [email protected]
Website: http://www.vfsglobal.com/Denmark/indonesia/

Rincian dokumen-dokumen yang diperlukan bisa dilihat di sini. Versi sederhana yang kami siapkan adalah sebagai berikut:

  • Mengisi lalu mencetak form aplikasi dari kedutaan Denmark ini dan ini.
  • Surat keterangan bekerja dalam bahasa Inggris dari perusahaan di mana kami bekerja.
  • Bukti rekening koran dari bank selama tiga bulan terakhir, bisa gabungan beberapa rekening sesuai paspor dengan jumlah minimal 50 juta rupiah banyaknya hari kunjungan dikali biaya hidup di Denmark. Print dari mutasi e-banking bisa digunakan, lalu melegalisir di kantor cabang terdekat.
  • Salinan Kartu Keluarga, Surat Nikah, Akte Kelahiran.
  • Paspor asli yang belum kadaluwarsa, saran saya jangan berjudi, main aman saja, kalo paspor akan kadaluwarsa dalam 6 bulan lebih baik segera perbarui. Paspor lama dalam jangka waktu 3 tahun dengan Visa Schengen/Inggris/Amerika/Kanada/Australia bisa disertakan untuk menguatkan.
  • Asuransi perjalanan, minimal €€30.000 atau US$50.000, harganya mulai dari $23 untuk periode 15 hari, silahkan googling tentang ini.
  • Biaya visa Denmark Rp 900,000 , (+ Rp 260.000 biaya logistik dari VFS Global) non-refundable.
  • Dua lembar foto 3,5×4,5cm latar belakang putih.
  • Bukti tiket perjalanan, termasuk di dalamnya tiket pergi pulang Jakarta-Kopenhagen dan tiket untuk berpindah dari satu negara ke negara lainnya. Kedutaan Denmark kini menyarankan agar tidak membeli tiket dulu saat melakukan permohonan visa. Gunakan fasilitas pre-booking atau book without issued. Lebih jelasnya ada di bagian “Saat Bersiasat”
  • Bukti pemesanan hotel atau penginapan.

Agak menyeramkan ya, mengingat biaya visa, mungkin juga tiket-tiket dan pemesanan hotel adalah non-refundable, serta tidak ada hak legal untuk mendapatkan visa.

Saat Bersiasat

Untuk menghindari kerugian finansial besar yang akan kami dapatkan jika aplikasi visa gagal maka kami menghubungi sebuah biro perjalanan di dekat rumah untuk melakukan pre-booking atau entah apapun namanya, tiket pergi-pulang penerbangan CGK-CPH.

Pre-booking atau virtri menyebutnya fake booking adalah kelebihan sebuah biro perjalanan untuk mendapatkan bukti tiket dalam periode waktu tertentu sebelum akhirnya bisa di-issue atau dibatalkan jika aplikasi visa kami gagal, tanpa mengeluarkan sepeser biaya!

Kekurangannya adalah harganya lebih mahal dari yang tertera di website maskapai penerbangan. Ini saya sadari setelah melihat ternyata harga tiket itu sudah termasuk biaya biro travel pada tiket saya. Dengan harga yang tak terpaut jauh, kami berpikir its fair enough. Lalu kami melakukan hal yang sama untuk moda transportasi antar negara ketika di Eropa.

Kenapa harus repot-repot melaporkan perjalanan kami keluar Denmark? Karena kami mengajukan visa Schengen bukan visa Denmark saja. Bukti bahwa kami keluar dari Denmark menjadi signifikan dalam pengajuan visa kami,

Tiket sudah. Selanjutnya bukti penginapan. Ini agak lebih mudah karena kami tinggal memesan online lewat hostelworld. Tak jadi masalah buat kami, karena kami bisa menikmati ketika menginap di hostel. Bertemu dengan traveler lain, berbagi pengalaman, atau malah jadi teman jalan biasa diawali dari sarapan di dapur hostel. Di hostelworld kami bisa membuat pemesanan dengan biaya sepuluh persen dari harga. 

Sekedar informasi, kami mendapatkan harga €10 per malam di Wombats City Hostel Vienna, hostel terbaik di Wina versi hostelworld, itu berarti kami hanya membayar €1 untuk pemesanannya dan €9 dibayar ketika kami di Wina. Dan jika visa gagal, atau bahkan berhasil dan kami lebih suka ber-couchsurfing atau ingin mengganti rencana perjalanan, kami bisa membatalkan pemesanan di hostelworld  dan yang paling menarik, all fees are refundable!

Ada beberapa pilihan sebelum kami memutuskan untuk menempuh jalur ini dalam pengajuan visa Schengen via Denmark. Meminta teman kami yang bekerja di Kopenhagen untuk membuat surat rekomendasi untuk kami sepertinya ide yang bagus, tapi kami berpikir itu akan merepotkan mereka dan membutuhkan waktu yang lumayan untuk menunggu surat rekomendasi itu turun.

Dan ternyata hanya dibutuhkan waktu lima hari kerja bagi visa Schengen pertama kami. Terima kasih semesta.

5 thoughts on “Visa Schengen via Denmark

  1. Mau tanya Mas..
    Apakah benar minta Visa schengen lewat Denmark bisa lebih lama dari 15 hari kerja? Sekarang dapatkan visa schengen lewat Belanda sepertinya lebih susah ya. Untuk dapat waktu interviewnya saja susah sekali. Apa betul tidak ada interview di kantor VFS Global?

    Terima kasih banyak atas jawabannya.
    Elsa

    1. Tidak ada interview untuk visa Denmark. Untuk 15 hari kerja itu batas maksimal, pengalaman kami di 5 hari kerja.

  2. Biaya untuk pembuatan visa schengen 90 hari. Jakarta-Danmark brp ya

Leave a Reply to Elsa Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You can use markdown, yes that awesome markdown.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.